Rabu, 28 Januari 2015

Nyobain Puskesmas di Surabaya

Kali ini masih tentang masalah gigi pergigian hehe (entah kapan selesainya masalah yang satu ini) tapi demi mendapatkan gigi rapi dan sehat aku menahan semua kesakitan ini untuk ending yang indah *halah*. Karena faktor pekerjaan yang membuat aku harus stay di Surabaya akhirnya ngga bisa deh berkunjung ke dokter gigi swasta langgananku di dekat rumah. Sedangkan dokter ortoku sudah protes agar segera mencabut gigi geraham sebelah kiri atas karena tidak ada ruang lagi untuk memperbaiki posisi gigiku. Sempat merasa "trauma" karena rasa sakit waktu odontek 2 bulan lalu yang bikin aku ogah-ogahan nyabut gigi hmmm selain itu juga karena beberapa kali ketika weekend aku ke dokter gigi langgananku dekat rumah kondisi badan lagi ga fit dan tekanan darah rendah,

Siapa bilang Odontektomi sakit?

Setelah beberapa lama menunda rencana untuk odontektomi atau operasi kecil untuk pencabutan gigi yang impaksi (terbenam dalam gusi) akhirnya sampailah dimana dokter ortoku menganjurkan agar lekas dijadwalkan ke dokter spesialis bedah mulut. Yap, sempat takut sih setelah baca beberapa artikel di internet kalau sakit, bengkak dan lain-lain tapi tak mematahkan semangatku *apasih*. Akhirnya akhir bulan November kemarin bermodalkan foto panoramic dan surat pengantar dari dokter orto yang merawatku aku pergi ke Klinik Bedah Mulut untuk dilakukan penjadwalan. Konon katanya, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unair ramai pasien sehingga akan antri untuk mendapat jadwal operasinya. Mungkin baru bisa operasi bulan depan dll.